Alhamdulillah berkah karomah Abah Anom Qs wa bi karomati istiqomati Abah Gaos Ra. Semalem Rabu, tanggal 28 November 2012 tepat pukul 23:00 (11) WIB lantaran sebab sakitnya seorang Nashroni / Kristen Katholik (Bpk.Soegito 80 thn) meminta
Talqin Dzikir kepada Pangersa Abah Gaos via telepon.
Sebelum Ane telepon Pangersa Bapak dan meminta talqin Pak Soegito selalu berbisik, "Puji Tuhan Yesus,,, Aku ingin bisa nafas, Aku ingin tentram, Aku ingin damai..., ini sudah kehendak-Nya, ini sudah kehendak-Nya,,, Guru Toto sudah mendampingi...".
Ane tanya, "Siapa Guru Toto..???..."
Dijawabnya, "Abah....".
Ketika itu,,, Ane refleks menunjukkan photo Pangersa Abah Gaos dari HP Ane, apakah ini Guru yang mendampingi Bapak..???....
Dijawab Pak Soegito dengan lirih, "Iyaaaa..." sambil menatap photo tersebut dalam-dalam dengan sesekali tersenyum. (Padahal sekalipun Pak Soegito belumlah pernah bertemu Pangersa Abah Gaos secara fisik).
Singkat cerita...
Setelah itu, Ane telepon Pangersa Abah Gaos, Pangersa Bapak bertanya, "Apa Pak soegito benar mau kembali ke Ruh Qudsi..???..."
Dijawab oleh Pak Soegito, "Iya... Terima kasihh,,, Saya MAU..."
Lalu di talqin lah Pak Soegito melalui telepon...
Saat talqin tersebut, yang ada diruangan itu meneteskan air mata, yang Ane sendiri gak ngerti, orang macem Ane pun bisa nangis...
Ane, temen Ane, anaknya Pak Soegito, dan cucunya Pak Soegito menjadi saksi di TKP mendampingi Bpk. Soegito, saat mengucapkan 2 Kalimat Syahadat dan Talqin Dzikir tersebut yang di bimbing oleh Pangersa Bapak...
Sebelum Ane telepon Pangersa Bapak dan meminta talqin Pak Soegito selalu berbisik, "Puji Tuhan Yesus,,, Aku ingin bisa nafas, Aku ingin tentram, Aku ingin damai..., ini sudah kehendak-Nya, ini sudah kehendak-Nya,,, Guru Toto sudah mendampingi...".
Ane tanya, "Siapa Guru Toto..???..."
Dijawabnya, "Abah....".
Ketika itu,,, Ane refleks menunjukkan photo Pangersa Abah Gaos dari HP Ane, apakah ini Guru yang mendampingi Bapak..???....
Dijawab Pak Soegito dengan lirih, "Iyaaaa..." sambil menatap photo tersebut dalam-dalam dengan sesekali tersenyum. (Padahal sekalipun Pak Soegito belumlah pernah bertemu Pangersa Abah Gaos secara fisik).
Singkat cerita...
Setelah itu, Ane telepon Pangersa Abah Gaos, Pangersa Bapak bertanya, "Apa Pak soegito benar mau kembali ke Ruh Qudsi..???..."
Dijawab oleh Pak Soegito, "Iya... Terima kasihh,,, Saya MAU..."
Lalu di talqin lah Pak Soegito melalui telepon...
Saat talqin tersebut, yang ada diruangan itu meneteskan air mata, yang Ane sendiri gak ngerti, orang macem Ane pun bisa nangis...
Ane, temen Ane, anaknya Pak Soegito, dan cucunya Pak Soegito menjadi saksi di TKP mendampingi Bpk. Soegito, saat mengucapkan 2 Kalimat Syahadat dan Talqin Dzikir tersebut yang di bimbing oleh Pangersa Bapak...
Saat Ane telepon Pangersa Bapak, Ane katakan, "Ada orang Nashroni ingin meminta talqin dzikir dari Bapak, Beliau
sakit, tubuh sebelah kanannya stroke, susah nafas, dan kalo malam tiba
ada yang mengganggunya, hingga sulit tidur... Hari Minggu kemarin, minta
air do'a dari Bapak, dan malamnya bisa tidur tenang,,, bolehkah orang
Nashroni mengambil talqin dzikir...???... Bagaimana Bapak..???..."
Dijawab oleh Pangersa Bapak, "Masya Alloh.... Yang meminta itu bukan mulutnya dia Yayatttt..., juga bukan giginya dia Yayattt... Tapi Ruh nya... Ruhnya lah yang menginginkannya... Sampe MERINDING Bapak dengernya...."
Lalu Ane bertanya lagi, "Persiapan apa yang harus Yayat lakukan, apa Beliau harus wudhu dahulu...???..."
"Suruh mandi, lalu keramas,,, tidak usah wudhu,,, belum Islam mah gak perlu wudhu, karena belum pernah batal wudhu...."
catatan: Pangersa Bapak memang memanggil Ane Yayat, karena Nama Asli Ane Hidayat Ibnu Wahyudin Ibrohim.
Dijawab oleh Pangersa Bapak, "Masya Alloh.... Yang meminta itu bukan mulutnya dia Yayatttt..., juga bukan giginya dia Yayattt... Tapi Ruh nya... Ruhnya lah yang menginginkannya... Sampe MERINDING Bapak dengernya...."
Lalu Ane bertanya lagi, "Persiapan apa yang harus Yayat lakukan, apa Beliau harus wudhu dahulu...???..."
"Suruh mandi, lalu keramas,,, tidak usah wudhu,,, belum Islam mah gak perlu wudhu, karena belum pernah batal wudhu...."
catatan: Pangersa Bapak memang memanggil Ane Yayat, karena Nama Asli Ane Hidayat Ibnu Wahyudin Ibrohim.
Beberapa
hari yang lalu 26 tahanan polres purbalingga talqin via hp oleh Hadrotus Syaikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Ra, subhanalloh
mereka mampu memahami dengan cepat seperti talqin berhadapan langsung dengan Abah
Gaos,Ra........
Selesai Talqin saya bertanya :"apa yang saudara-saudara rasakan"
Mereka serentak menjawab : "kami merasa tenang" ALLohu akbar........
Saya
semakin ta'jub, sehabis magrib saya bagikan lembaran foto copy amaliah harian, ketika seorang dari mereka memimpin dzikir berjamaah, subhanalloh KOMPAK sekali dan nada
dzikirnya seperti sudah lama ditalqin, ruang tahananpun bergema kalimah
"LAAAILAAHA ILLALLOH" saya terharu mendengar suara yang begitu mengetarkan qolbu, segera saya keluar dari tahanan karena tidak mampu
lagi membendung linangan air mata....
Tanpa berkah dan karomah Hadrotus Syaikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Ra, tak akan mungkin membekas dihati para tahanan. Semoga dengan melekatnya dzikir dihati saudara-saudara kita yang ada ditahanan dapat memberi warna dalam kehidupan mereka,,,aamiin